Minggu, 26 Oktober 2014

Resensi film Surat Kecil Untuk Tuhan (SKUT)

Hai....
Kali ini aku berbagi tugas Bahasa Indonesia,yaitu tentang meresensi film, nah film yang dibuat resensi adalah film Surat Kecil Untuk Tuhan (SKUT).

Film Surat Kecil Untuk Tuhan

Sutradara : Haris Nizam
Produser : Sarjono Sutrisno
Penulis naskah : Beby Hasibuan
Distributor : Skylar Pictures
Tanggal rilis : 7 Juli 2011
Pemeran             :
·       Keke : Dinda Hauw
·       Andi : Esa Sigit
·       Chika : Egi John Foreisythe
·       Kiki : Dwi Andhika
·       Pak Jordan (Ayah Keke) : Alex Komang
·       Ibu Keke : Ranty Purnamasari
·       Pak Yus : Heri Savalas
·       Shifa : Indri Giana
·       Fachda : Maulidha Tiara Ningsih
·       Dinda : Vinessa Ladiatry Lileka
·       Andini : Sasa Nabila
·       Ida : Cut Nadya
·       Maya : Ayunda Gayatri Maheswari
·       Kepala Sekolah : Sri Umiyati
·       Wali Kelas : Dewi Sarrah


Diangkat dari sebuah novel
“Surat Kecil Untuk Tuhan”
Penulis novel : Agnes Davonar
Penerbit : Inandra Published
Jumlah halaman : 228 halaman


Surat Kecil Untuk Tuhan

Film ini diangkat dari novel yang berjudul Surat Kecil Untuk Tuhan karya Agnes Davonar. Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang gadis bernama Gita Sesa Wanda Cantika (Keke) yang divonis dokter menderita kanker jaringan lunak dan hidupnya tidak akan lama lagi.Sang ayah terus berjuangan demi kesembuhan dan vonis kematian dokter.Perjuangan ayah Keke akhirnya membuahkan hasil,Keke mampu bertahan hidup selama 3 tahun dari vonis dokter.Namun setahun kemudian kanker itu kembali meyerang,lebih parah dari sebelumnya.Pada akhirnya , Keke harus menerima kenyataan bahwa ia memang tidak dapat disembuhkan karena kanker itu sudah terlalu menyebar.Sebelum meninggal Keke sempat menuliskan sebuah surat kecil untuk tuhan.
Kekurangan dari film ini adalah pada saat adegan di sekolah,tokoh Keke dan teman-temannya yang lain tidak konsisten dalam menggunakan seragam.Hanya menggunakan kerudung pada hari tertentu.Pada saat Keke sakit,Andi masuk ke dalam kamar Keke dan saat Andi mencium tangan Keke di sekolah,dalam agama itu tidak dianjurkan karena belum muhrim.Terkadang dialog antar tokoh kurang jelas.
Terlepas dari kekurangan,film ini juga memiliki kelebihan.Kelebihan dari film ini adalah mampu membuat penonton terharu atas perjuangan Keke dalam melawan kanker.Ayah Keke yang selalu berusaha untuk kesembuhan Keke.Pesan film yang disampaikan kepada penonton agar ikhlas dan tabah menerima cobaan dari Allah dan yakin setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya,juga setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Dinda Hauw sangat totalitas dibandingkan pemeran yang lain dalam bermain film.Karena ia rela mengorbankan rambutnya demi tokoh Keke. Penata rias mampu menipu penonton dengan merubah wajah Dinda Hauw yang cantik berubah menjadi seorang penderita kanker yang wajahnya seperti monster.Film ini juga banyak menampilkan nilai-nilai moral.Kesetiaan sahabat. Meskipun keluarga Keke broken home, namun Keke tetap tegar dan ceria.Tokoh Keke yang rela berbagi pada sesama.

          Film ini layak cukup baik dan dapat ditonton oleh semua kalangan. Sebaiknya dialog antar pemain diperjelas supaya penonton dapat mendegar jelas dan paham maksud dari tokoh tersebut.Penghayatan setiap tokoh sudah tepat dengan peran masing-masing.Amanat film juga sudah tersampaikan secara jelas,maupun tersirat.






Itu tadi hasil resensinya.buat yang mau nambahin,mengkritik,atau apapun, silahkan bisa di kolom komentar. Terima kasih :)

Berjumpa lagi di lain kesempatan :))))


Tidak ada komentar:

Posting Komentar